Semua minuman berwarna putih bisa
disebut susu, benar atau salah?
Standar Nasional Indonesia 3141.1:2011 telah
menetapkan definisi dari susu segar. Susu segar (raw milk) adalah
cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan
cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah
sesuatu apapun dan belum mendapatlan perlakuan apapun kecuali pendinginan (BSN,
2011). Definisi susu banyak disampaikan oleh para ahli seperti menurut Purwadi,
dkk,. (2017) susu sapi merupakan cairan berwarna putih kekuningan atau putih
kebiruan yang disekresikan oleh kelenjar ambing pada sapi laktasi tanpa
ada penambahan atau pengurangan komponen dan belum mengalami proses
pengolahan. Sedangkan susu yang telah mengalami pengolahan disebut sesuai
dengan jenis pengolahannya, misalnya susu yang telah diambil krimnya disebut
dengan susu skim, susu yang telah dipasteurisasi disebut dengan susu
pasteurisasi, susu yang telah diolah menjadi bubuk disebut dengan susu bubuk,
dan sebagainya.
Lalu Apakah
semua minuman berwarna putih dan tidak berasal dari ambing sapi atau hewan
lainnya bisa disebut susu? Tidak semua minuman berwarna putih termasuk
kategori susu karena menurut Emilia E Achmadi, MS,RD yang dilansir dari detikHealth
beliau menjelaskan bahwa “Masih banyak produk yang menggunakan label susu yang
sebetulnya tidak bisa masuk ke dalam kategori produk susu”, beliau menjelaskan
bahwa susu adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar susu pada mamalia
termasuk manusia. Adapaun produk yang serupa dengan susu bisa disebut sebagai
replacement atau produk pengganti.
Syarat susu sapi aman dikonsumsi
Peternakan
sapi perah menghasilkan susu untuk pemenuhan protein hewani. Susu yang
dihasilkan dari peternakan sapi perah harus melewati penanganan dan uji yang
benar sehingga susu yang dikonsumsi terjamin keamanannya. Kualitas susu dapat
diketahui salah satunya dengan uji kualitas mikrobiologi. Susu yang baik dengan
mengetahui kualitas mikrobiologi susu berdasarkan SNI No 01-6366-2000, antara
lain jumlah TPC < 1x106 cfu/ ml, Salmonella negatif, E. coli negatif,
Coliform 20 cfu/ ml dan S. aureus 1x102 cfu/ml (Suwito, 2012).
Semua minuman berwarna putih bisa
disebut susu, benar atau salah?
Standar Nasional Indonesia 3141.1:2011 telah
menetapkan definisi dari susu segar. Susu segar (raw milk) adalah
cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan
cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah
sesuatu apapun dan belum mendapatlan perlakuan apapun kecuali pendinginan (BSN,
2011). Definisi susu banyak disampaikan oleh para ahli seperti menurut Purwadi,
dkk,. (2017) susu sapi merupakan cairan berwarna putih kekuningan atau putih
kebiruan yang disekresikan oleh kelenjar ambing pada sapi laktasi tanpa
ada penambahan atau pengurangan komponen dan belum mengalami proses
pengolahan. Sedangkan susu yang telah mengalami pengolahan disebut sesuai
dengan jenis pengolahannya, misalnya susu yang telah diambil krimnya disebut
dengan susu skim, susu yang telah dipasteurisasi disebut dengan susu
pasteurisasi, susu yang telah diolah menjadi bubuk disebut dengan susu bubuk,
dan sebagainya.
Lalu Apakah
semua minuman berwarna putih dan tidak berasal dari ambing sapi atau hewan
lainnya bisa disebut susu? Tidak semua minuman berwarna putih termasuk
kategori susu karena menurut Emilia E Achmadi, MS,RD yang dilansir dari detikHealth
beliau menjelaskan bahwa “Masih banyak produk yang menggunakan label susu yang
sebetulnya tidak bisa masuk ke dalam kategori produk susu”, beliau menjelaskan
bahwa susu adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar susu pada mamalia
termasuk manusia. Adapaun produk yang serupa dengan susu bisa disebut sebagai
replacement atau produk pengganti.
Syarat susu sapi aman dikonsumsi
Peternakan
sapi perah menghasilkan susu untuk pemenuhan protein hewani. Susu yang
dihasilkan dari peternakan sapi perah harus melewati penanganan dan uji yang
benar sehingga susu yang dikonsumsi terjamin keamanannya. Kualitas susu dapat
diketahui salah satunya dengan uji kualitas mikrobiologi. Susu yang baik dengan
mengetahui kualitas mikrobiologi susu berdasarkan SNI No 01-6366-2000, antara
lain jumlah TPC < 1x106 cfu/ ml, Salmonella negatif, E. coli negatif,
Coliform 20 cfu/ ml dan S. aureus 1x102 cfu/ml (Suwito, 2012).
Kandungan Gizi Susu
Sapi
Susu adalah bahan makanan yang
paling baik untuk kesehatan, karena susu mengandung zat gizi yang lengkap dan
sempurna. Vitamin yang ditemukan di dalam susu ialah vitamin A, B, dan C.
selain itu susu adalah media yang paling disenangi oleh berbagai bibit penyakit
untuk dipakai sebagai tempat hidup atau tempat berkembang biak (Azwar, 1996). Komposisi
susu lebih lengkap dari pada bahan pangan lain, artinya komponen yang
dibutuhkan oleh tubuh semuanya terdapat dalam susu. Komposisi yang utama adalah
protein, lemak, laktosa, mineral dan air. Selain komposisi, di dalam susu juga
terdapat beberapa kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan
nutrisi yang ada dalam susu seperti vitamin, kalori, kalsium, zat besi, dan
phosphor. Susu sapi tidak mengandung serat dan hanya mengandung 0,12 mg besi.
Oleh karena itu susu sapi sering dijadikan pilihan utama dalam pemenuhan
protein dibandingkan dengan yang lainnya.
Namun karena sebagian orang memiliki intoleran terhadap laktosa yang terkandung
dalam susu sapi maka bisa menggunakan subtitusi susu sapi.
Ilustrasi 1.
Komposisi Susu Sapi
Ilustrasi 2. Kandungan Nutrisi Susu
Sebelas Manfaat Susu
- Susu mengandung potassium, yang dapat menggerakan dinding pembuluh darah pada saat tekanan darah tinggi untuk menjaganya agar tetap stabil, mengurangi bahaya akibat apopleksi, juga dapat mencegah penyakit darah tinggi dan penyakit jantung,
- Dapat menetralisir racun seperti logam, timah dan cadmium dari bahan makanan lain yang diserap oleh tubuh,
- ASI (Air Susu Ibu) dan kandungan lemak di dalamnya dapat memperkuat daya tahan fungsi syaraf, mencegah pertumbuhan tumor pada sel tubuh,
- Kandungan tyrosine dalam susu dapat mendorong hormon kegembiraan—unsur serum dalam darah tumbuh dalam skala besar,
- Kandungan yodium, seng dan leticin dapat meningkatkan secara drastis keefisiensian kerja otak besar,
- Zat besi, tembaga dan vitamin A dalam susu mempunyai fungsi terhadap kecantikan, yaitu dapat mempertahankan kulit agar tetap bersinar,
- Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang menuyusut dan patah tulang,
- Kandungan magnesium dalam susu dapat membuat jantung dan sistem syaraf tahan terhadap kelelahan,
- Kandungan Seng pada susu sapi dapat menyembuhkan luka dengan cepat,
- Kandungan vitamin B2 di dalam susu sapi dapat meningkatkan ketajaman penglihatan,
- Minum susu sebelum tidur dapat membantu kesulitan tidur (Wardyaningrum, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A 1996.
Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta. PT. Mutiara Sumber Widya
BSN. (2011).
SNI 3141.1:2011 Susu segar-Bagian 1: Sapi. Standar Nasional Indonesia, 1–4.
Firman, A.
2010. Agribisnis Sapi Perah. Bandung: Widya Padjadjaran. Hadiwiyoto, S. 1994.
Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Yogyakarta: Liberty
Nasution,
Fitriyani. (2017). Perbedaan Susu Sapi & Susu Kedelai. Retrieved from
Columbiaasia.com:https://www.columbiaasia.com/indonesia/healtharticles/perbedaan
-kualitas-susu-sapi-dan-susu-kedelai
Purwadi,
Radiati, L. E., Evanuarini, H., & Andriani, R. D. (2017). Penanganan Hasil
Ternak. Malang: UB Press.
Suwito, W.
(2012). Teknologi Penanganan Susu Yang Baik Dengan Mencermati Profil Mikroba
Susu Sapi Di Berbagai Daerah. Teknologi Penanganan Susu Yang Baik Dengan
Mencermati Profil Mikroba Susu Sapi Di Berbagai Daerah, 9(1), 35–44.
https://doi.org/10.21082/jpasca.v9n1.2012.35-44
Wardyaningrum, D.
(2011). Tingkat Kognisi Tentang Konsumsi Susu Pada Ibu Peternak Sapi Perah
Lembang Jawa Barat. 1, 19–26.
(