KSPTP FAPET UNPAD

KELOMPOK STUDI PROFESI TERNAK PERAH
FAKULTAS PETERNAKAN, UNIVERSITAS PADJADJARAN

  • Home
  • About Us
    • Sejarah
    • Keanggotaan
      • KSPTP XI
      • KSPTP XII
      • KSPTP XIII
      • KSPTP XIV
  • Materi
  • Artikel
  • Usaha
  • Acara
  • Kampus
  • Organisasi
  • Contact
Semua minuman berwarna putih bisa disebut susu, benar atau salah?
 Standar Nasional Indonesia 3141.1:2011 telah menetapkan definisi dari susu segar. Susu segar (raw milk)  adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapatlan perlakuan apapun kecuali pendinginan (BSN, 2011). Definisi susu banyak disampaikan oleh para ahli seperti menurut Purwadi, dkk,. (2017) susu sapi merupakan cairan berwarna putih kekuningan atau putih kebiruan yang  disekresikan oleh kelenjar ambing pada sapi laktasi tanpa ada penambahan atau pengurangan  komponen dan belum mengalami proses pengolahan. Sedangkan susu yang telah mengalami  pengolahan disebut sesuai dengan jenis pengolahannya, misalnya susu yang telah diambil krimnya disebut dengan susu skim, susu yang telah dipasteurisasi disebut dengan susu  pasteurisasi, susu yang telah diolah menjadi bubuk disebut dengan susu bubuk, dan sebagainya. 
 Lalu Apakah semua minuman berwarna putih dan tidak berasal dari ambing sapi atau hewan lainnya bisa disebut susu? Tidak semua minuman berwarna putih termasuk kategori susu karena menurut Emilia E Achmadi, MS,RD yang dilansir dari detikHealth beliau menjelaskan bahwa “Masih banyak produk yang menggunakan label susu yang sebetulnya tidak bisa masuk ke dalam kategori produk susu”, beliau menjelaskan bahwa susu adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar susu pada mamalia termasuk manusia. Adapaun produk yang serupa dengan susu bisa disebut sebagai replacement atau produk pengganti. 
Syarat susu sapi aman dikonsumsi
 Peternakan sapi perah menghasilkan susu untuk pemenuhan protein hewani. Susu yang dihasilkan dari peternakan sapi perah harus melewati penanganan dan uji yang benar sehingga susu yang dikonsumsi terjamin keamanannya. Kualitas susu dapat diketahui salah satunya dengan uji kualitas mikrobiologi. Susu yang baik dengan mengetahui kualitas mikrobiologi susu berdasarkan SNI No 01-6366-2000, antara lain jumlah TPC < 1x106 cfu/ ml, Salmonella negatif, E. coli negatif, Coliform 20 cfu/ ml dan S. aureus 1x102 cfu/ml (Suwito, 2012). 
Semua minuman berwarna putih bisa disebut susu, benar atau salah?
 Standar Nasional Indonesia 3141.1:2011 telah menetapkan definisi dari susu segar. Susu segar (raw milk)  adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapatlan perlakuan apapun kecuali pendinginan (BSN, 2011). Definisi susu banyak disampaikan oleh para ahli seperti menurut Purwadi, dkk,. (2017) susu sapi merupakan cairan berwarna putih kekuningan atau putih kebiruan yang  disekresikan oleh kelenjar ambing pada sapi laktasi tanpa ada penambahan atau pengurangan  komponen dan belum mengalami proses pengolahan. Sedangkan susu yang telah mengalami  pengolahan disebut sesuai dengan jenis pengolahannya, misalnya susu yang telah diambil krimnya disebut dengan susu skim, susu yang telah dipasteurisasi disebut dengan susu  pasteurisasi, susu yang telah diolah menjadi bubuk disebut dengan susu bubuk, dan sebagainya. 
 Lalu Apakah semua minuman berwarna putih dan tidak berasal dari ambing sapi atau hewan lainnya bisa disebut susu? Tidak semua minuman berwarna putih termasuk kategori susu karena menurut Emilia E Achmadi, MS,RD yang dilansir dari detikHealth beliau menjelaskan bahwa “Masih banyak produk yang menggunakan label susu yang sebetulnya tidak bisa masuk ke dalam kategori produk susu”, beliau menjelaskan bahwa susu adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar susu pada mamalia termasuk manusia. Adapaun produk yang serupa dengan susu bisa disebut sebagai replacement atau produk pengganti. 
Syarat susu sapi aman dikonsumsi
 Peternakan sapi perah menghasilkan susu untuk pemenuhan protein hewani. Susu yang dihasilkan dari peternakan sapi perah harus melewati penanganan dan uji yang benar sehingga susu yang dikonsumsi terjamin keamanannya. Kualitas susu dapat diketahui salah satunya dengan uji kualitas mikrobiologi. Susu yang baik dengan mengetahui kualitas mikrobiologi susu berdasarkan SNI No 01-6366-2000, antara lain jumlah TPC < 1x106 cfu/ ml, Salmonella negatif, E. coli negatif, Coliform 20 cfu/ ml dan S. aureus 1x102 cfu/ml (Suwito, 2012).
Kandungan Gizi Susu Sapi

        Susu adalah bahan makanan yang paling baik untuk kesehatan, karena susu mengandung zat gizi yang lengkap dan sempurna. Vitamin yang ditemukan di dalam susu ialah vitamin A, B, dan C. selain itu susu adalah media yang paling disenangi oleh berbagai bibit penyakit untuk dipakai sebagai tempat hidup atau tempat berkembang biak (Azwar, 1996). Komposisi susu lebih lengkap dari pada bahan pangan lain, artinya komponen yang dibutuhkan oleh tubuh semuanya terdapat dalam susu. Komposisi yang utama adalah protein, lemak, laktosa, mineral dan air. Selain komposisi, di dalam susu juga terdapat beberapa kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan nutrisi yang ada dalam susu seperti vitamin, kalori, kalsium, zat besi, dan phosphor. Susu sapi tidak mengandung serat dan hanya mengandung 0,12 mg besi. Oleh karena itu susu sapi sering dijadikan pilihan utama dalam pemenuhan protein dibandingkan dengan yang  lainnya. Namun karena sebagian orang memiliki intoleran terhadap laktosa yang terkandung dalam susu sapi maka bisa menggunakan subtitusi susu sapi.
 
Ilustrasi 1. Komposisi Susu Sapi

 
Ilustrasi 2. Kandungan Nutrisi Susu
 Sebelas Manfaat Susu
  1. Susu mengandung potassium, yang dapat menggerakan dinding pembuluh darah pada saat tekanan darah tinggi untuk menjaganya agar tetap stabil, mengurangi bahaya akibat apopleksi, juga dapat mencegah penyakit darah tinggi dan penyakit jantung,
  2. Dapat menetralisir racun seperti logam, timah dan cadmium dari bahan makanan lain yang diserap oleh tubuh,
  3. ASI (Air Susu Ibu) dan kandungan lemak di dalamnya dapat memperkuat daya tahan fungsi syaraf, mencegah pertumbuhan tumor pada sel tubuh, 
  4. Kandungan tyrosine dalam susu dapat mendorong hormon kegembiraan—unsur serum dalam darah tumbuh dalam skala besar, 
  5. Kandungan yodium, seng dan leticin dapat meningkatkan secara drastis keefisiensian kerja otak besar, 
  6. Zat besi, tembaga dan vitamin A dalam susu mempunyai fungsi terhadap kecantikan, yaitu dapat mempertahankan kulit agar tetap bersinar,  
  7. Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang menuyusut dan patah tulang,
  8. Kandungan magnesium dalam susu dapat membuat jantung dan sistem syaraf tahan terhadap kelelahan,
  9. Kandungan Seng pada susu sapi dapat menyembuhkan luka dengan cepat,
  10. Kandungan vitamin B2 di dalam susu sapi dapat meningkatkan ketajaman penglihatan, 
  11. Minum susu sebelum tidur dapat membantu kesulitan tidur (Wardyaningrum, 2011).

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta. PT. Mutiara Sumber Widya

BSN. (2011). SNI 3141.1:2011 Susu segar-Bagian 1: Sapi. Standar Nasional Indonesia, 1–4.

Firman, A. 2010. Agribisnis Sapi Perah. Bandung: Widya Padjadjaran. Hadiwiyoto, S. 1994. Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Yogyakarta: Liberty 

Nasution, Fitriyani. (2017). Perbedaan Susu Sapi & Susu Kedelai. Retrieved from Columbiaasia.com:https://www.columbiaasia.com/indonesia/healtharticles/perbedaan -kualitas-susu-sapi-dan-susu-kedelai

Purwadi, Radiati, L. E., Evanuarini, H., & Andriani, R. D. (2017). Penanganan Hasil Ternak. Malang: UB Press.

Suwito, W. (2012). Teknologi Penanganan Susu Yang Baik Dengan Mencermati Profil Mikroba Susu Sapi Di Berbagai Daerah. Teknologi Penanganan Susu Yang Baik Dengan Mencermati Profil Mikroba Susu Sapi Di Berbagai Daerah, 9(1), 35–44. https://doi.org/10.21082/jpasca.v9n1.2012.35-44

Wardyaningrum, D. (2011). Tingkat Kognisi Tentang Konsumsi Susu Pada Ibu Peternak Sapi Perah Lembang Jawa Barat. 1, 19–26.

(

Postingan Lama Beranda

KSPTP FAPET UNPAD


Kelompok Studi Profesi Ternak Perah (KSPTP) adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran.

Kesekretariatan KSPTP berada di Kandang Sapi Perah milik Laboratorium Produksi Ternak Perah Fapet Unpad (Komplek Kandang Universitas Padjadjaran No. 1 Jatinangor).

Struktur Keorganisasian

  • KSPTP XVIII
  • KSPTP XVII
  • KSPTP XIV
  • KSPTP XIII
  • KSPTP XII
  • KSPTP XI

Sering Dibaca:

  • Wisata Alam dan Pengenalan Hewan Ternak TK Al-Mubarakah
    JATINANGOR, peternakan.unpad.ac.id – Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran menerima kunjungan dari TK Al-Mubarakah dalam acara wisat...
  • (tanpa judul)
     Selamat Ulang Tahun KSPTP ke -22 Semoga Selalu menjadi keluarga yang solid dan penuh cinta -23 Mei 2017-
  • Jajanan Sehat Kampus Unpad Jatinangor
    Dalam rumusan makan 4 sehat 5 sempurna, susu merupakan makanan pelengkap. Susu sebenarnya tidak harus selalu ada, namun akan lebih ba...
  • Warna Warni Unpad - UKM KSPTP
    Warna Warni Unpad merupakan program magazine karya mahasiswa jurusan Broadcast, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. K...
  • Mari Berkebun!
    Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Pada tanggal 23 Februari 2019, KSPTP melaksanakan program kerja yang dikepalai oleh Divisi Pen...

Gabung di KSPTP

Kontak/Hubungi:

Nama

Email *

Pesan *

Kunjungi juga:

  • Ditjen PKH Republik Indonesia
  • Dinas Peternakan Jabar
  • FAPET UNPAD
  • BEM FAPET UNPAD

Anda Pengunjung Ke:

Arsip

© 1995-2016 KSPTP FAPET UNPAD

Design By ThemeXpose | Edited By KSPTP FAPET UNPAD